NGAWI – Upaya dalam mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku di Kabupaten Ngawi terus dilakukan oleh Polres Ngawi bersama dinas terkait.
Mulai dari pendirian pos cek point di perbatasan, penyemprotan disinfektan di kandang dan pasar hewan hingga pemberian vaksin PMK pada hewan ternak.
Polres Ngawi juga mengoptimalkan fungsi Bhabinkamtibmas di setiap Polsek yang ada di jajaran untuk terus melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat bersama Babinsa dari Koramil masing – masing wilayah.
Hal tersebut seperti disampaikan oleh Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputera S.H., S.I.K., M.H. usai memantau kegiatan vaksinasi hewan ternak yang diselenggarakan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan bersama Polsek Karangjati di Desa Gempol, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.
“Kami bersama rekan – rekan TNI, Dinas Perikanan dan Peternakan serta seluruh stake holder yang ada di Kabupaten Ngawi terus melakukan upaya dengan melakukan langkah – langkah pencegahan untuk menangani PMK ini,” ucap AKBP Dwiasi Wiyatputera S.H., S.IK. M.H., kemarin Rabu (20/7/22).
Kapolres Ngawi juga menjelaskan kegiatan vaksinasi PMK dilaksanakan oleh tim badan penyuluhan pertanian perikanan dan kehutanan (BPPPK) Dinas Perikanan dan Peternakan Kecamatan Karangjati dengan tenaga Kesehatan hewan drh. Vilda bersama drh. Aulia Syifa, drh. Putri Arum dan Eny Sutrisno Wati.
Sementara itu Kapolsek Karangjati Iptu Agus Andi mengatakan pihaknya bersama instansi terkait melakukan pengamanan dan pendampingan vaksinasi penyakit mulut dan kuku pada 100 ternak sapi di Desa Gempol Kecamatan Karangjati.
"Ya, hari ini mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB kita bersama instansi terkait melakukan pengamanan dan pendampingan vaksinasi penyakit mulut dan kuku pada 100 ternak," terang Iptu Agus Andi.
Di lokasi yang sama Kepala BPPPK Kecamatan Karangjati drh. Vilda selaku salah satu anggota tim Vaksinator PMK Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Ngawi, menyebut, pihaknya melaksanakan pengecekan terhadap sapi yang akan divaksin.
"Sebelum divaksin kita sampaikan pemahaman vaksin kepada pemilik ternak terkait langkah-langkah menghadapi wabah penyakit PMK yang menyerang hewan ternak, hingga para peternak sapi paham dan mengerti ciri-ciri hewan yang terjangkit penyakit PMK," ucap drh. Vilda.
Lebih lanjut, drh. Vilda menjelaskan, setelah dilakukan pengecekan dan dinyatakan layak untuk divaksin selanjutnya pihaknya melakukan vaksinasi dan pendataan sapi yang sudah divaksin.
"Dengan dilaksanakannya vaksinasi PMK ini, pihaknya selaku petugas vaksinasi berharap para peternak mampu mengatasi gejala awal PMK dengan pendampingan dari petugas kesehatan hewan terdekat," terang drh. Vilda.
Dalam kegiatan vaksinasi PMK kali ini, drh. Vilda mengaku pihaknya berhasil melakukan vaksin pada 100 ekor sapi dari Dusun Gempol I dan Dusun Gempol II, Desa Gempol yang telah dinyatakan sehat dengan menggunakan vaksin jenis Aftopor. (**19/hms)
0 Komentar